Rabu, 27 Juni 2007

Isu Pemanasan Global pada wilayah pesisir dan pulau kecil- Global Warming

Isu Pemanasan Global

Isu pemanasan global merupakan salah satu dampak dari tingginya aktivitas manusia akan penggunaan berbagai bahan yang dapat meningkatkan kadar carbon dalam atmosfer sehingga bumi menjadi lebih panas. Tentu saja dampaknya akan sangat terasa akhir ini, di tahun 2007 saja terjadi penyimpangan cuaca lokal maupun regional.

bagi wilayah indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu saja berdampak jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam hal pengelolaan sumberdaya alam bidang pertanian terkena dampak perubahan diantaranya akibat turunnya hujan yang sangat tinggi intensitas dan frekuensinya pada masa tanam. Dalam hal transportasi laut dan udara, penyimpangan mengakibatkan ditundanya beberapa kegiatan penyeberangan akibat ekor badai yang melewati bagian timur indonesia. Beberapa penerbangan ditunda jadwal keberangkatannya, bahkan salah satu maskapai membelokkan pesawat akibat tidak dapat mendarat dengan baik di Bandara POlonia Meda beberapa waktu lalu.

di wilayah perkotaan, dengan kondisi lahan terbangun semakin membesar dibandingkan dengan vegetasi, cuaca menjadi sangat panas di siang hari dan dikabarkan pada beberapa kota dunia panasnya mencapai kondisi melebihi normal. Tentu saja mengganggu aktivitas keseharian kita dan semakin memicu pengunaan pendingin udara.

nah, di wilayah pesisir dan pulau kecil kita harus selektif menilai dampaknya, pada perairan pemanasan global meingkatkan suhu muka air laut menjadi lebih panas dari kondisi normal. Bongkahan es di kutub menjadi mencair dengan laju pencairan semakin meningkat setiap waktu, artinya dalam jangka panjang permukaan laut akan semakin meninggi walau dengan laju kecil.

Yang terasa adalah aktivitas di pulau kecil dan pesisir, dimana sangat tergantung dengan air bersih dan sanitasi. berkurangnya tutupan lahan dengan vegetasi yang dapat menangkap air lebih banyak, berkurangnya daerah tangkapan air, perubahan pola dan fungsi lahan berakibat semakin langkanya sumber air bersih layak minum. Orang semakin dalam menggali sumur dengan debit yang mengecil diwaktu kemarau. Air buangan semakin banyak dibuang tanpa ada mekanisme pendauran ulang, contohnya banyak air dibuang setelah mencuci pakaian dan aktivitas di dapur dan kamar mandi padahal air buangan dapat diolah lagi dengan treatment tertentu agar dapat digunakan untuk menyiram tanaman, menyiram jalan dan atau persediaan air dalam waduk.

lalu apa yang dapat kita lakukan sekarang akan dapat berdampak pada kelanjutan umur bumi ini. bukannya bumi ini kita pinjam dari anak cucu kita ???? Mulailah menanam pohon di sekeliling rumah kita, mulailah hemat listrik,mulailah menghemat air dan hal lain seperti mengurangi frekuensi pemakaian kendaraan bermotor pribadi. Hal sepele yang berdampak signifikan jika dilakukan bersama.

Penghematan LIstrik dengan mengurangi jumlah lampu/alat listrik yang nyala dari pukul 17.00 - 22.00 setiap hari berarti membantu mengurangi konsumsi BBM atau Bahan Bakar Fosil Lain pada Pusat Pembangkit LIstrik kita. Itu cukup efektif !!

Tidak ada komentar: